spotthenumber – Wahana antariksa Parker Solar Probe milik NASA telah mencatat sejarah baru dengan mencapai jarak terdekat dengan Matahari pada hari Selasa, 24 Desember 2024. Wahana ini terbang pada jarak sekitar 3,8 juta mil (6,1 juta kilometer) dari permukaan Matahari, dengan perisai panasnya yang tahan suhu hingga lebih dari 1.700 derajat Fahrenheit (930 derajat Celsius).
Parker Solar Probe diluncurkan pada Agustus 2018 dengan misi tujuh tahun untuk memperdalam pemahaman ilmiah tentang bintang kita dan membantu memprediksi peristiwa cuaca ruang angkasa yang dapat mempengaruhi kehidupan di Bumi. Wahana ini bergerak dengan kecepatan sekitar 430.000 mil per jam (690.000 kilometer per jam), cukup cepat untuk terbang dari ibu kota AS, Washington, ke Tokyo, Jepang, dalam waktu kurang dari satu menit.
Selama pendekatan terdekatnya, yang dikenal sebagai perihelion, Parker Solar Probe berada pada jarak yang sangat dekat dengan Matahari, memungkinkan wahana ini untuk mengumpulkan data ilmiah yang belum pernah terjadi sebelumnya medusa88. Perisai panas wahana ini sangat efektif sehingga instrumen internalnya tetap berada pada suhu sekitar 85 derajat Fahrenheit (29 derajat Celsius) saat menjelajahi atmosfer luar Matahari, yang disebut korona.
Pendekatan bersejarah ini adalah bagian dari upaya NASA untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan besar tentang alam semesta kita, termasuk bagaimana angin surya terbentuk, mengapa korona lebih panas daripada permukaan bawahnya, dan bagaimana ejeksi massa koronal—awan plasma raksasa yang meluncur melalui ruang angkasa—terbentuk.
Pendekatan terdekat ini adalah yang pertama dari tiga pendekatan rekor yang dijadwalkan, dengan dua pendekatan lainnya pada 22 Maret dan 19 Juni 2025. Setiap pendekatan akan membawa wahana ini ke jarak yang sama dekatnya dengan Matahari, memberikan kesempatan bagi para ilmuwan untuk mengumpulkan lebih banyak data tentang bintang kita.
Parker Solar Probe adalah misi berani yang menunjukkan kemampuan NASA untuk melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya, membuka pintu bagi pemahaman yang lebih mendalam tentang Matahari dan dampaknya terhadap kehidupan di Bumi13.